PESONA PETIS (Review Makanan Tradisional)
Saya sudah tiga belas tahun terakhir ini, tinggal di Kota Sidoarjo. Selama setahun sampai dua tahun pertama, adaptasi paling berat itu karena cuaca panas, dan selera makan. Biasa hidup dengan cuaca sejuk Kota Bandung, sangat merasa tidak nyaman di sini. Saya lebih banyak minum, daripada makan. karena nafsu makan hilang, dan jenis makanan pun masih banyak yang terasa asing di lidah.
Petis adalah salah satunya. Pertama kali saya disuguhi rujak cingur, saya bingung dengan tampilan bumbu kehitaman, ditambah dengan aroma petis yang menurut saya agak aneh waktu itu. Untungnya, saya bukan termasuk yang suka pilih-pilih makanan. Saya iciplah rujak cingur pertama tadi. Eh ternyata enak, itu pengalaman pertama saya mengenal petis. Saya mulai tahu, kalau di wilayah Surabaya dan sekitarnya, petis menjadi salah satu elemen bumbu yang pasti digunakan dalam beberapa jenis makanan.
Makanan kedua yang menjadi pengalaman baru saya, seperti yang ada dalam foto ini, yaitu tahu tek. Nah, kalau makanan satu ini saya tidak terlalu asing. Selain lagi-lagi hanya petis. Tahu tek ini punya kesamaan dengan beberapa jenis makanan yang sama di daerah lain. Contohnya: kupat tahu dari bandung, dan doclang dari bogor. Kedua jenis makanan ini, isi dan tampilannya sangat mirip dengan tahu tek yang ada di Jawa Timur. Isinya sama, terdiri dari potongan lontong, tahu, kentang, taoge rebus, telor dan taburan kerupuk. Yang membedakan hanya tambahan bahan pada bumbu atau sausnya. Kupat tahu, doclang, dan tahu tek ini sama-sama dibumbui dengan saus bumbu kacang. Bedanya hanya tahu tek yang diberi tambahan petis, sehingga tampilannya berwarna sedikit kehitaman. Soal rasa, tidak diragukan lagi harus dicoba.
Makin lama makin banyak jenis makanan Jawa timur yang saya sudah coba. Seperti tahu campur, rujak kikil, bahkan gorengan yang biasa di kota-kota lain hanya dilengkapi cabai rawit, di sini penjual akan menambahkan bumbu petis yang sudah disiapkan dalam kantong-kantong kecil siap santap. Pelajaran banget buat saya, kalau tampilan makanan tampak biasa-biasa saja, jangan dulu menilai sebelum mencicipi. Dan saya bangga sekali, Indonesia itu betul-betul sangat kaya rasa.
Note: Foto diambil dari Google
Comments
Post a Comment